Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Sultra berlangsung hikmad dan meriah. Atraksi terjun payung TNI Angkatan Udara ikut mewarnai peringatan upacara. Para peserta dibuat takjub. Sorak tepuk tangan bergemuruh begitu para prajurit terjun payung mendarat dengan tepat. Bahkan, tidak sedikit peserta upacara yang ingin berfoto bersama dengan para penerjun.
Saat aksi terjun payung, prajurit TNI AU membawa bendara lambang daerah yang ada di Sultra. Mereka terjun dari ketinggian sekitar 6 ribu kaki. Pembawa lambang daerah Buton Utara yang mendarat duluan, lambang daerah Provinsi Sultra belakangan dan ditutup lambang bendera merah putih. Terjun paying ini menggunakan payung MC
10 Penerjun tersebut berasal Paskhas 464 Lanud Abdurahman Shaleh Malang. Meraka melompat dari pesawat Casa 212 yang berangkat dari Lanud Wolter Monginsidi Kendari.
Letkol Pnb Wahyu Anggono selaku Danlanud Wolter Monginsidi Kendari menyampaikan bahwa ini merupakan sumbangsing TNI Angkatan Udara dalam memeriahkan HUT ke 47 Sultra. Selain itu kami juga mempunyai misi untuk lebih mengenalkan Angkatan Udara di wilayah Sultra.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Gubernur Sultra, H Nur Alam SE mengenakan pakaian lengkap putih-putih. Di bagian depan bajunya bergelantungan sejumlah penghargaan yang diterimanya. Duduk di barisan paling depan dan berada di tengah-tengah antara para bupati/walikota se-Sultra. Dalam sambutannya, Nur Alam memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Sultra, khususnya warga Kota Baubau yang mendukung rangkaian pelaksanaan HUT Sultra di Baubau.
Nur Alam mengatakan, pembangunan Sultra selama ini tidak terlepas dari peran sesepuh daerah ini yang berjuang pada eranya untuk meletakkan dasar pembangunan. Pembangunan yang telah dilakukan para pendahulu harus diteruskan sehingga pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan. "Pendekatan pembangunan boleh berbeda setiap pemimpin karena eranya juga berbeda. Namun yang penting adalah tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.